Yoghurt konon ditemukan secara tidak sengaja. Beratus-ratus tahun
lampau, peternak domba di Turki biasa menyimpan kelebihan susu perahnya
dalam buyung keramik atau kantung tradisional dari kulit domba. Ketika
hendak dikonsumsi, ternyata susu telah menjadi asam dan teksturnya
mengeras, tapi tidak basi.
Susu terfermentasi ini kemudian dinamakan yoghurt. Namun dalam
perkembangannya kemudian, yoghurt rakyat Turki tidak lagi berasal dari
susu mentah. Susu domba dipanaskan (tidak sampai mendidih) dalam
buli-buli keramik hingga volumenya tinggal dua pertiganya. Setelah
suam-suam kuku, susu dibubuhi yoghurt sebagai biang, lalu diperam.
Setelah mengenalnya dari penduduk Turki, penduduk negara-negara
Balkan seperti Bulgaria, Ceko, Slovakia, dan sekitarnya menamainya
jaurt. Yoghurt pertama kali dikenal di Prancis setelah seorang dokter
Yahudi dari Konstantinopel, Turki, datang mengobati Raja Francois I yang
sedang menderita sakit pencernaan. Sejak itu susu asam ini di Prancis
disebut jaourt. Ketika menyeberang ke Inggris, namanya menjadi yogurt
atau yoghurt. Di jazirah Arab, penduduk terbiasa mengkonsumsi susu unta.
Yoghurt buatan mereka yang berasal dari susu unta ini mereka sebut
keffir. Di wilayah Asia Tengah dan India, yoghurt lazim dibuat dari susu
kuda dan dinamai kumiss.
Pada tahun 1908 manfaat yoghurt bisa dibuktikan secara ilmiah
oleh Ilya Metchnikoff, seorang ilmuwan Rusia yang bekerja di Institut
Pasteur, Paris. Metchnikoff mendapatkan, bangsa Bulgaria yang mempunyai
kebiasaan mengonsumsi yoghurt (susu fermentasi) tetap sehat dalam usia
lanjut. Sejak
saat itu berbagai kajian mengenai manfaat susu fermentasi terus
diteliti. Metchnikoff sendiri akhirnya diberi penghargaan Nobel dan
sejak saat itu produk susu fermentasi terus dikembangkan.
Susu
fermentasi diketahui mengandung bakteri asam laktat yang mampu
meningkatkan kerja enzim galaktosidase yang memudahkan pencernaan
laktosa dalam usus, meningkatkan kualitas nutrisi, menurunkan kadar
kolesterol darah, mencegah kanker dan mengatasi diare
yuk jangan berhenti konsumsi yoghurt:)
Sunday, 16 December 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)
Sunday, 16 December 2012
Sejarah Yoghurt
Yoghurt konon ditemukan secara tidak sengaja. Beratus-ratus tahun
lampau, peternak domba di Turki biasa menyimpan kelebihan susu perahnya
dalam buyung keramik atau kantung tradisional dari kulit domba. Ketika
hendak dikonsumsi, ternyata susu telah menjadi asam dan teksturnya
mengeras, tapi tidak basi.
Susu terfermentasi ini kemudian dinamakan yoghurt. Namun dalam perkembangannya kemudian, yoghurt rakyat Turki tidak lagi berasal dari susu mentah. Susu domba dipanaskan (tidak sampai mendidih) dalam buli-buli keramik hingga volumenya tinggal dua pertiganya. Setelah suam-suam kuku, susu dibubuhi yoghurt sebagai biang, lalu diperam.
Setelah mengenalnya dari penduduk Turki, penduduk negara-negara Balkan seperti Bulgaria, Ceko, Slovakia, dan sekitarnya menamainya jaurt. Yoghurt pertama kali dikenal di Prancis setelah seorang dokter Yahudi dari Konstantinopel, Turki, datang mengobati Raja Francois I yang sedang menderita sakit pencernaan. Sejak itu susu asam ini di Prancis disebut jaourt. Ketika menyeberang ke Inggris, namanya menjadi yogurt atau yoghurt. Di jazirah Arab, penduduk terbiasa mengkonsumsi susu unta. Yoghurt buatan mereka yang berasal dari susu unta ini mereka sebut keffir. Di wilayah Asia Tengah dan India, yoghurt lazim dibuat dari susu kuda dan dinamai kumiss.
Pada tahun 1908 manfaat yoghurt bisa dibuktikan secara ilmiah oleh Ilya Metchnikoff, seorang ilmuwan Rusia yang bekerja di Institut Pasteur, Paris. Metchnikoff mendapatkan, bangsa Bulgaria yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi yoghurt (susu fermentasi) tetap sehat dalam usia lanjut. Sejak saat itu berbagai kajian mengenai manfaat susu fermentasi terus diteliti. Metchnikoff sendiri akhirnya diberi penghargaan Nobel dan sejak saat itu produk susu fermentasi terus dikembangkan.
Susu fermentasi diketahui mengandung bakteri asam laktat yang mampu meningkatkan kerja enzim galaktosidase yang memudahkan pencernaan laktosa dalam usus, meningkatkan kualitas nutrisi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker dan mengatasi diare
yuk jangan berhenti konsumsi yoghurt:)
read more...
Susu terfermentasi ini kemudian dinamakan yoghurt. Namun dalam perkembangannya kemudian, yoghurt rakyat Turki tidak lagi berasal dari susu mentah. Susu domba dipanaskan (tidak sampai mendidih) dalam buli-buli keramik hingga volumenya tinggal dua pertiganya. Setelah suam-suam kuku, susu dibubuhi yoghurt sebagai biang, lalu diperam.
Setelah mengenalnya dari penduduk Turki, penduduk negara-negara Balkan seperti Bulgaria, Ceko, Slovakia, dan sekitarnya menamainya jaurt. Yoghurt pertama kali dikenal di Prancis setelah seorang dokter Yahudi dari Konstantinopel, Turki, datang mengobati Raja Francois I yang sedang menderita sakit pencernaan. Sejak itu susu asam ini di Prancis disebut jaourt. Ketika menyeberang ke Inggris, namanya menjadi yogurt atau yoghurt. Di jazirah Arab, penduduk terbiasa mengkonsumsi susu unta. Yoghurt buatan mereka yang berasal dari susu unta ini mereka sebut keffir. Di wilayah Asia Tengah dan India, yoghurt lazim dibuat dari susu kuda dan dinamai kumiss.
Pada tahun 1908 manfaat yoghurt bisa dibuktikan secara ilmiah oleh Ilya Metchnikoff, seorang ilmuwan Rusia yang bekerja di Institut Pasteur, Paris. Metchnikoff mendapatkan, bangsa Bulgaria yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi yoghurt (susu fermentasi) tetap sehat dalam usia lanjut. Sejak saat itu berbagai kajian mengenai manfaat susu fermentasi terus diteliti. Metchnikoff sendiri akhirnya diberi penghargaan Nobel dan sejak saat itu produk susu fermentasi terus dikembangkan.
Susu fermentasi diketahui mengandung bakteri asam laktat yang mampu meningkatkan kerja enzim galaktosidase yang memudahkan pencernaan laktosa dalam usus, meningkatkan kualitas nutrisi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker dan mengatasi diare
yuk jangan berhenti konsumsi yoghurt:)
Subscribe to:
Posts (Atom)